
SMS Blocker merupakan varian dari ransomware, bentuk malware atau program berbahaya yang meminta pembayaran untuk memperbaiki sistem ataupun mendeskripsi file yang sudah diacak. Untuk membersihkan sistem korban harus mengirim SMS ke nomor premium yang dikontrol oleh penyerang sehingga akan menguras biaya sekitar US$10 (Rp 91 ribu). Terdapat beberapa variasi serangan ini, di antaranya memunculkan gambar porno dan terus memunculkan gambar hingga korbannya membayar. Beberapa mengklaim bahwa lisensi Windows tidak dapat digunakan kembali, sehingga harus mengirim SMS untuk mengaktifkan ulang. Bahkan ada pula yang mendapatkan peringatan untuk mengirim dua SMS. Boris Yampolsky, peneliti malware dari Kaspersky Lab yang mengungkap SMS Blockers, memperkirakan terjadi 500 ribu infeksi SMS blocker. Program jahat itu menggunakan teknik terbaru dan mengagumkan untuk menghindari deteksi dan penghapusan. Serangan ini tidak berpengaruh besar di AS karena cukup sulit mendapatkan nomor premium di AS untuk meminta uang.[INILAH.COM, Jakarta]
0 komentar:
Post a Comment