Terjadi salah konsep dalam pendirian sekolah bertaraf internasional di Jakarta dan daerah lain. Karena itu, yang terjadi bukan kemajuan kualitas pendidikan, tetapi terjadi diskriminasi pendidikan, penyediaan sarana yang berlebihan, dan model pendidikan yang keliru.
"Terjadi salah kaprah sehingga RSBI hanya status. Kualitas pendidikan justru masih jauh dari harapan"
Demikian pokok persoalan yang mengemuka dalam simposium "Sistem RSBI/SBI: Kebijakan dan Pelaksanaan" yang diselenggarakan British Council di Jakarta, Kamis (10/3/2011). Hermana Soemantri, dosen Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, yang juga anggota Tim Perumus Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), menyatakan terkejut dengan perkembangan rintisan SBI yang jumlahnya mencapai 1.329 sekolah dalam waktu empat tahun terakhir.
Namun, pendirian RSBI itu banyak yang melanggar panduan, misalnya kemampuan guru dalam berbahasa Inggris masih rendah tetapi dipaksa mengajar dalam bahasa Inggris. Uang sekolah di RSBI juga sangat mahal sehingga menimbulkan diskriminasi pendidikan karena hanya siswa dari keluarga kaya yang sanggup membayar. Ketentuan kuota bagi siswa miskin juga banyak tak dipenuhi.
Bagaimana bangsa kita bisa bebas korupsi, sejak sekolah anak-anak didik kita sudah diajari tidak jujur, tidak adil, Berbohong!
SEBERAPA YAKINKAH ANDA????
0 komentar:
Post a Comment