Apa Manfaatnya? Game dan pembelajaran!

Game seperti Lights Out menantang kemampuan analitis dan menumbuhkan kemampuan memecahkan masalah pada anak.

Ungkapkan keuntungan permainan kepada orang tua dari anak-anak usia sekolah saat ini, besar kemungkinannya Anda akan diejek. Sekarang ini, permainan dianggap buang-buang waktu dan gangguan untuk hal yang lebih penting seperti tugas sekolah. Mereka yang tinggal dengan gamer mungkin pernah melihat gamer itu memohon ‘satu game terakhir!’ sebelum mereka diseret menjauhi komputer.

Hal baik yang terlalu banyak bisa menjadi hal buruk, namun sepertinya semua ‘kebaikan’ bermain game sudah tertutup semuanya. Sebelum ada yang mengutuk kegiatan bermain game, mari kita lihat bagaimana bermain game dapat membantu anak-anak kita tumbuh.

Belajar dengan Bermain

“Ketika seseorang bermain, mereka sepertinya akan belajar lebih baik. … Ada perasaan menguasai yang dapat terjadi yang biasanya tidak dapat dimiliki oleh anak.” - Psikolog Dr. Kourosh Dini.

Sebuah konsep yang telah dipakai oleh banyak pra-sekolah dan taman kanak-kanak, tidak ada alasan kenapa ini tidak dapat diterapkan juga pada video game di rumah. The McArthur Foundation di Amerika Serikat telah mendukung sebuah program di dua sekolah baru yang mempromosikan ‘kepandaian bermain game’ dalam kurikulum mereka, mengambil inspirasi dari video game.

Murid akan belajar memecahkan masalah melalui jenis situasi sebab dan akibat, alih-alih dengan gaya tradisional seperti mengingat dan menghafal.

Bermain game meningkatkan Aktivitas Visual

Kita cenderung mengasosiasikan gamer dengan buruknya kemampuan melihat. Prototipe gamer yang kita miliki adalah anak lelaki kurus yang berkacamata dan duduk membungkuk di depan layar komputer.

Namun, peneliti di University of Rochester (2006) menemukan bahwa gamer memiliki performa 20% lebih baik dari non-gamer dalam mengerjakan tugas visual. (Pos Terkait: [Kehilangan Fokus? Game Dapat Membantumu. ))

Mengidentifikasi target tertentu di tengah-tengah gangguan visual lainnya, melacak lebih dari satu obyek dalam waktu yang bersamaan dan memproses rangsangan visual dengan cepat adalah kemampuan yang terlatih dengan amat baik saat seseorang terlarut dalam sebuah game.

Penelitian Ilmiah Menunjukkan Bahwa Bermain Game Mengurangi Stres

Di samping menjadi sarana membebaskan diri dari jadwal yang padat, video game ‘kasual’ terbukti menjadi pengobat stres yang efektif. The Department of Recreation and Leisure Studies di East Carolina University mengukur variable detak jantung peserta, electroencephalography (respon otak) dan tingkat suasana hati sebelum dan sesudah bermain Bejeweled 2, Peggle, dan Bookworm Adventures.

Peggle terbukti sebagai game terbaik untuk dimainkan di kala stres, meningkatkan suasana hati peserta sebanyak 537% ketika dibandingkan dengan grup kontrol.

Ahli Bedah Bermain Game Juga

Para orang tua, bersukacitalah. Dr James Rosser Jr, direktur Beth Israel Medical Center’s Advanced Medical Technology Institute membandingkan keahlian dokter bedah yang memainkan video game dan mereka yang tidak. Terbukti bahwa gamer bekerja lebih cepat dan melakukan lebih sedikit kesalahan secara signifikan saat melakukan prosedur laparoskopi, prosedur yang mengharuskan mereka melihat layar TV sambil menavigasi kamera di dalam tubuh pasien dari jarak jauh.

Mungkin, inilah waktu untuk berhenti mencerca mereka yang menyetujui manfaat bermain game. Sementara ketagihan bermain game memang merupakan masalah yang nyata, orang tua seharusnya dapat membantu mencegah hal ini terjadi dengan mengatur waktu bermain anak mereka dari usia muda alih-alih melarang sepenuhnya. Siapa tahu, Anda akan memiliki ahli bedah dengan penglihatan yang sangat cermat di dalam keluarga.